Bagaimana Perilaku Penyebar Hoaks Selama Pemilu?

Independen- Riset yang dilakukan Tirto selama empat bulan terakhir menunjukan beragam pola yang dilakukan penyebar misinformasi seputar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mayoritas hoaks berseliweran di platform Facebook dengan Capres Anies Baswedan paling banyak diserang informasi hoaks jelang pemilihan presiden/wakil presiden. Meskipun begitu, informasi bernada positif terhadap Anies Baswedan terus meningkat jelang hari H Pemilu.

Temuan Tirto sepanjang Desember 2023 hingga Februari 2024 ada 68 artikel misinformasi terkait Pemilu selama masa kampanye hingga 15 hari setelah Pemilu. Mayoritas hoaks berasal dari Facebook. Modus penyebaran hoaks yang dilakukan adalah dengan mengunggah ulang video YouTube di Facebook ataupun Instagram mulai ditinggalkan. Bentuknya paling banyak video pendek dengan format vertikal.

Selama masa kampanye, selain Anies Baswedan, riset Tirto menunjukan Prabowo Subianto menempati urutan kedua Capres yang paling banyak dikaitkan dengan hoaks.Menyusul Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar usai ditetapkan sebagai pasangan Anies Baswedan. Sementara pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD relatif sepi dari isu hoaks.

Beragam informasi hoaks dengan muatan SARA semakin membanjiri jelang hari pencoblosan, mulai dari isu Anies pindah agama, Prabowo menolak dukungan dari santri, termasuk Ganjar yang dikabarkan menggelar salat di gereja.

Selangkapnya dapat dibaca di Para Penyebar Hoaks Pemilu, Bagaimana Mereka Berperilaku? Atau silakan klik link berikut ini https://tirto.id/para-penyebar-hoaks-pemilu-bagaimana-mereka-berperilaku-gYaN

kali dilihat