Oleh: Made Argawa
Independen – Saat pagi menjelang pada Minggu, 4 Februari 2024 I Made Sudiarta Antara, 51 tahun sudah terburu-buru menuju ke Lapangan Renon, Denpasar. Ia bersama istrinya Ni luh Margiyani, 44 tahun dan kakak sepupunya akan mengikuti jalan sehat Prabowo-Gibran.
Sudiarta bekerja sebagai seorang satpam di Denpasar. Ia semangat mengikuti acara jalan sehat yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Provinsi Bali. Meski mengantuk, ia tetap menuju ke Renon.
“Begadang saat bekerja, ya ikut karena hadiahnya menggiurkan,” ujarnya pada Jumat, 1 Maret 2024 yang dihubungi lewat sambungan video call.
Acara jalan sehat Gerindra Bali yang kedua ini digelar saat masa kampanye Pemilu Presiden, hadiahnya tidak main-main. Panitia menyediakan dua unit rumah, satu unit mobil, 15 unit kendaraan roda dua, 10 paket liburan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, delapan unit sepeda listrik dan 10 paket modal kerja.
Total nilai hadiah yang disediakan oleh panitia pada acara jalan sehat ini mencapai Rp 2 miliar. Peserta yang berpartisipasi mencapai angka 120 ribu orang. “Lihat hadiahnya rumah jadi ingin ikutan, saya daftar lewat online,” ujar Sudiarta.
Tidak disangka, lelah begadang dan langsung ikut acara jalan sehat Sudiarta terbayarkan. Ia menjadi salah satu pemenang hadiah utama berupa satu unit rumah.
“Sangat bersyukur bisa dapat rumah. Jika melihat harga, bahkan kerja seumur hidup pun untuk beli rumah di Denpasar tidak akan mungkin,” ujarnya.
Dapat durian runtuh dari Partai Gerindra, secara otomatis mempengaruhi pilihan Sudiarta ketika di bilik suara 14 Februari 2024. Pria yang telah merantau hampir 20 tahun di Denpasar ini mengatakan, ia dan keluarganya mencoblos pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di kampung kelahirannya, Singaraja.
“Sebelum itu, istri juga sudah senang nonton video goyang gemoy Prabowo di media sosial,” ujarnya.
Pada Selasa, 19 Maret 2024 penyerahan hadiah rumah secara simbolis diberikan kepada Sudiarta oleh Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali Made Muliawan alias De Gadjah di sekretariatnya. Hadiah juga diberikan kepada pemenang mobil dan pemenang lainnya.
Setali tiga uang dengan Sudiarta, pemenang satu unit mobil Toyota Avansa I Kadek Rusmawan, 41 tahun asal Banjar Samu, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar juga terkejut.
“Tidak menyangka. Saya tertarik karena hadiahnya menggiurkan,” ujarnya saat ditemui di rumahnya Selasa, 5 Maret 2024.
Rusmawan ikut jalan sehat bersama delapan anggota keluarganya. Sebelum acara jalan sehat, ia mengaku tidak terlalu tertarik atau tahu mengenai sosok calon presiden dan wakilnya nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tapi, akhirnya saat 14 Februari 2024 ia bersama keluarga memberikan suara untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 02.
“Pastinya berpengaruh saat pencoblosan,” ujarnya.
Ia mengaku sempat dihubungi oleh pihak DPD Gerindra Provinsi Bali untuk mengirimkan identitas yang akan digunakan untuk proses pencarian hadiah. “Katanya akan sekalian dicairkan hadiahnya,” ujarnya.
Merujuk pada Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum pada Pasal 33 Ayat 7 berbunyi, setiap bahan kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) harus memiliki nilai paling tinggi Rp 100 ribu jika dikonversikan dalam bentuk uang. Selain itu, harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai standar biaya masukan atau harganya tetap wajar.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali Putu Agus Tirta Suguna belum bisa memberikan penilaian terkait dengan pemberian hadiah yang nominalnya besar dan memberikan pengaruh kepada pemenang seperti acara jalan sehat Prabowo-Gibran.
“Kami tidak masuk sampai ke ranah itu. Perlu dilakukan kajian. Harus lihat bagaimana prosesnya dan ditelusuri lagi,” ujarnya Kamis, 14 Maret 2024.
Tapi, Suguna menyebutkan pada acara jalan sehat Prabowo-Gibran Minggu, 4 Februari 2024 Bawaslu Bali tidak melihat adanya pelanggaran atau kecurangan Pemilu. Hal ini karena pihaknya tidak menemukan penyampaian visi dan misi serta ajakan memilih pasangan tertentu. “Selain itu, pada regulasi tidak diatur soal pemberian hadiah,” ujarnya.
Suguna menyebutkan, pada Pemilu 2019 ada aturan terkait dengan pemberian sesuatu pada saat kampanye yang dibatasi nilainya tidak lebih dari Rp 1 juta. Sementara, pada PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum pada Pasal 33 Ayat 7 hanya mengatakan bahan kampanye.
“Sekarang ambigu. Sehingga kami tidak bisa melakukan penindakan dan hanya pencegahan,” ujarnya.
Tapi, ia memastikan bahwa acara jalan sehat Prabowo-Gibran pada Minggu, 4 Februari 2024 adalah bagian dari kampanye karena adanya foto wajah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di atas panggung.
“Pemasangan itu ada unsur kampanye dan diperbolehkan pada titik yang digunakan oleh peserta Pemilu,” ujarnya.
Dewan Pengurus Daerah Gerindra Provinsi Bali tahun sebelumnya juga memberikan hadiah wah saat perayaan hari jadinya. Pada 2013 pada acara serupa dengan tema Jalan Sehat Prabowo menyediakan hadiah dengan nilai total Rp 1 miliar berupa satu unit mobil Honda Brio, puluhan unit sepeda motor dan 500 lebih hadiah jenis lain.
Jika melihat besaran nilai hadianya yang mencapai Rp 2 miliar, kampanye berupa acara jalan sehat Prabowo-Gibran 2024 oleh Gerindra Bali menjadi yang paling besar biayanya dibadingkan calon presiden lain di Bali.
Acara serupa dari calon presiden lain di Bali tidak semarak dengan hadiah. Misalkan, acara oleh tim pemenangan daerah Ganjar-Mahfud pada Sabtu, 20 Januari 2024 di Lapangan Niti Mandal Renon, Denpasar.
Acara dengan tema pesta rakyat ini hanya menampilkan grup musik dan mengajak 115 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk berjualan.
Sementara itu, calon wakil presiden 2024 nomor urut 01 Muhaimin Iskandar hanya melakukan kampanye tatap muka di beberapa tempat di Bali. Acara ini dibalut dengan tema konsolidasi relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
Peneliti dari Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Kahfi Adlan Hafiz menilai secara konsep adanya pemberian hadiah atau doorprize merupakan politik uang. Tapi, ia mengamini hal tersebut tidak diatur secara detail dalam undang-undang Pemilu.
“Untuk temuan pada acara jalan sehat Prabowo-Gibran di Bali ini menarik dan bisa menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan Pemilu,” ujarnya pada Kamis, 21 Maret 2024.
Ia menyebutkan, saat ini bentuk politik uang yang diatur pada undang-undang adalah model serangan fajar dan jual-beli suara. Namun, hal ini pun sangat sulit untuk dibuktikan, karena harus ada bukti dan bentuk pernyataan ajakan memilih salah satu kandidat.
Padahal, politik uang secara konseptual juga bisa dilihat dari pemberian bantuan pada kelompok masyarakat selama masa kampanye, penyelengaraan acara lomba yang terafiliasi pada salah satu calon hingga bantuan pembuatan fasilitas umum. Meski, secara langsung tidak menyebutkan ajakan untuk memilih salah satu calon.
“Akan menjadi sulit untuk mewujudkan kompetisi Pemilu setara, karena adanya ketimpangan dari peserta yang kaya dan miskin,” ujarnya.
Kahfi menilai perlu dilakukan evaluasi dari undang-undang Pemilu yang ada saat ini. Selain telah dua kali digunakan secara beruntun untuk penyelenggaraan Pemilu juga adanya temuan persoalan.
“Misalkan soal kompleksitas dari banyaknya kotak suara pada Pemilu legislatif dan presiden mencapai lima buah yang membingungkan penyelenggara dan pemilih,” ujarnya.
Selain itu, adanya dugaan penyalahgunaan bantuan sosial, dugaan pengerahan aparatur sipil negara dan kepala desa hingga soal cuti pejabat negara seperti presiden, menteri dan gubernur yang menjadi calon atau tim pemenangan salah satu kandidat.
“Sangat sulit mewujudkan kesetaran pada Pemilu ketika negara berpihak,” ujarnya.
Sementara itu, pihak DPD Gerindra Provinsi Bali belum bisa dikonfirmasi. Ada permohonan wawancara secara tertulis melalui surat yang dilayangkan ke Sekretariat DPD Gerindra Bali di Jalan Tantular, Dangin Puri Kelod, Denpasar pada Rabu, 27 Maret 2024.
Surat permohonan wawancara diterima oleh Sekretaris DPD Gerindra Bali I Kadek Budi Prasetya. Saat dihubungi kembali pada Selasa, 2 April 2024 ia mengatakan surat sudah disampaikan pada Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya.
“Sudah saya sampaikan ke bapak (Made Muliawan Arya), cuman jadwalnya lagi penuh dan akan berangkat ke luar daerah. Nanti saya coba tanyakan lagi,” ujarnya.
Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali Made Muliawan Arya malah menyebutkan dirinya belum menerima surat permohonan wawancara. Ia juga menyebutkan sedang berada di luar kota. “Nanti kalua sudah ada waktu saya akan info,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp Jumat, 5 April 2024.
Selain itu, pada saat bersamaan Made Muliawan Arya sempat dikirimi draf surat permohonan wawancara berupa file melalui pesan WhatsApp. Namun, ketika itu ia juga tidak merespon.
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, untuk kampanye presiden dan wakil presiden laporan dana kampanye langsung ditujukan ke KPU Pusat. Sementara, laporan kampanye dari DPD Gerindra Provinsi Bali dan partai lainnya masih dilakukan audit.
“Audit oleh kantor akuntan publik,” ujarnya.
Suara Prabowo Melonjak
Raihan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil unggul sekaligus menumbangkan pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh PDI Perjuangan di Bali pada Pemilu 2024.
Padahal selama ini Pulau Bali dikenal sebagai kandang banteng. Ini bisa dilihat pada Pemilu Presiden 2019 yang kala itu PDI Perjuangan mengusung calon persiden Joko Widodo berpasangan dengan Ma’ruf Amin mendapatkan lebih dari 90 persen atau 2.351.057 suara dari total 2.616.810 pemilih. Sementara lawannya kala itu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno hanya mendapatkan 213.415 suara. Raihan ini bahkan lebih rendah dari hajatan pemilu presiden periode sebelumnya
Pada Pemilu presiden 2014 Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 614.241 suara. Sedangkan lawannya Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh 1.535.110 suara.
Tapi kali ini PDI Perjuangan keok di Bali. Pasangan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya unggul di Kabupaten Tabanan saja. Sisanya di delapan kabupaten dan Kota Denpasar mereka kalah.
Total pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 mendapatkan 1.454.640 suara. Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03 mendapatkan 1.127.134 suara dan Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 hanya mendapat 99.233.[SM1]
Perolehan suara Pemilu Presiden 2024 di sembilan kabupaten dan kota di Bali berdasarkan data KPU Provinsi Bali:
Pasangan Anies-Muhaimin:
Kabupaten Jembrana:16.005 suara, Kabupaten Tabanan:5.969 suara, Kabupaten Badung:11.369 suara Kabupaten Gianyar:4.069 suara, Kabupaten Klungkung:3.641 suara, Kabupaten Bangli:2.621 suara, Kabupaten Karangasem:10.450, suara Kabupaten Buleleng:21.902 suara, Kota Denpasar:23.202 suara. Total:99.233 suara.
Prabowo-Gibran:
Kabupaten Jembrana:115.911 suara, Kabupaten Tabanan:128.847 suara, Kabupaten Badung:195.770 suara, Kabupaten Gianyar:171.828 suara, Kabupaten Klungkung:83.707 suara, Kabupaten Bangli:82.511 suara, Kabupaten Karangasem:185.955 suara, Kabupaten Buleleng:259.641 suara, Kota Denpasar:230.470 suara. Total: 1.454.640 suara.
Ganjar-Mahfud:
Kabupaten Jembrana:62.333 suara, Kabupaten Tabanan:189.892 suara, Kabupaten Badung:150.819 suara,, Kabupaten Gianyar:170.095 suara, Kabupaten Klungkung:50.653 suara, Kabupaten Bangli:79.297 suara, Kabupaten Karangasem:118.396 suara, Kabupaten Buleleng:170.590 suara, Kota Denpasar:135.059 suara. Total: 1.127.134 suara.
Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar I Nyoman Subanda menilai ada beberapa faktor yang membuat pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul di Bali, seperti dukungan Presiden Joko Widodo dan dukungan dari partai koalisi.
“Paslon nomor urut 02 sebagai representasi Joko Widodo tampaknya dapat banyak dukungan di Bali,” ujarnya pada Kamis, 21 Maret 2024.
Selain itu, pihaknya sempat melakukan survei internal di kalangan mahasiswa, hasilnya simpati atau dukungan kepada Gibran Rakabuming Raka cukup banyak. “Mahasiswa merasa sosok Gibran mewakili dari kalangan anak muda,” ujarnya.
Terkait dengan acara jalan sehat Prabowo-Gibran yang hadiahnya mencapai miliaran rupiah, Subanda menyebutkan hal tersebut memberikan pengaruh yang tidak begitu besar. “Euforianya pada saat itu saja,” ujarnya.