INDEPENDEN- Beredar konten di media sosial yang mengajak publik memboikot program Bocor Alus Politik dari Tempo.
Tiga dari lima konten berupa poster itu memuat wajah Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim disertai pernyataan:
- “Bocor Alus program Disintegrasi bangsa, Boikot Bocor Alus Tempo” dengan caption BOIKOT BOCOR ALUS
- “Bocor alus program disintegrasi bangsa. Sasmito Madrim (Mantan Ketua Aji)” dengan caption MEDIA DISINTEGRASA BANGSA, hanya memuat isu isu memecah bela bangsa
- “Tempo Mendukung Pemecatan Sasmito Madrim Dari media VOA Indonesia” dengan caption mendukung pemecatan sasmito madrim dari VOA. Konten ini juga memuat wajah pembaca acara Bocor Alus Politik, Stephanus Pramono.
Tim Cek Fakta Independen.id menemukan konten-konten itu diunggah oleh akun X @Elvianadwirizki pada Selasa, 18 Maret 2025 antara pukul 05:39 WIB hingga 05:42 WIB.
Hasil Cek Fakta
Tim periksa fakta Independen mewawancarai Sasmito dan menanyakan perihal pertanyaan yang menyertakan foto dirinya terkait program Bocor Alus Politik di Tempo.
“Itu jelas konten yang tidak sesuai fakta. Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Konten Bocor Alus itu produk jurnalistik yang dihasilkan dengan kaidah jurnalistik,” kata Sasmito ketika dihubungi Kamis, 20 Maret 2025 petang.
Sasmito mengaku baru mengetahui adanya peredaran konten-konten yang memuat foto diri dan pernyataan seolah-olah dari dirinya sesaat sebelum merespon permohonan wawancara.
“Khawatirnya membuat informasi yang keliru (di publik), khawatirnya orang akan berpandangan seperti yang disampaikan di media sosial dan itu jadi upaya adu domba. Saya khawatir narasi ini kemudian memperkeruh situasi di Masyarakat,” tambah Sasmito yang menilai fitnah tersebut dilancarkan agar publik menilai ada perselisihan antara dirinya dengan Tempo.
Sebelumya, Sasmito juga pernah menjadi korban serangan disinformasi yang menempatkan dirinya sebagai pihak yang menentang upaya hukum Hariz Azhar dan Fathia atas kriminalisasi dan menentang perlawanan warga Wadas pada 2022 lalu. Saat itu, Sasmito juga mengalami peretan akun Whatsapp, Instagram, Facebook, dan nomor teleponnya.
Dalam konteks serangan disinformasi, Sasmito yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia muncul dalam poster di media sosial pada 24 Februari 2024 dengan narasi:
1. Sasmito mendukung pemerintah membubarkan FPI.
2. Sasmito mendukung pemerintah membangun Bendungan Bener Purworejo
3. Sasmito meminta Polri menangkap Haris Azhar dan Fatia.
“(Serangan) kali ini lebih kurang sama (dengan) konten bermuatan politik. Tidak tahu penyebabnya apa? Yang jelas dalam beberapa hari terakhir, kami via Koreksi.org mengkritik (rencana) TNI soal penambahan kodam (komando daerah militer) dan intens membahas RUU TNI disertai diskusi publik beberapa hari lalu,” terangnya.
Kesimpulan:
Konten yang beredar terkait ajakan memboikot program Bocor Alus Politik karena isinya memecah belah bangsa adalah disinformasi. Konten tersebut sengaja dibuat untuk memfitnah dan mengadu domba.