Independen.id -- Beredar pesan berantai di media sosial yang menyebut varian Omicron XBB dari virus Covid-19 sangat mematikan, lima kali lebih ganas dari varian Delta, serta sulit dideteksi. Disebutkan juga bahwa penderita tidak mengalami batuk atau demam, melainkan nyeri sendi, sakit kepala, leher, dan punggung, serta langsung mengalami pneumonia tanpa terdeteksi lewat tes PCR.
Tim Cek Fakta Tempo menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut. Hasilnya, klaim tersebut tidak berdasar dan keliru.

Hasil Cek Fakta
Faktanya, pesan serupa sudah pernah beredar sejak 2023. Kala itu, Tempo juga telah membantah narasi serupa dan menyatakan bahwa varian XBB bukan varian yang lebih mematikan. Meski memang memiliki kemampuan immune escape—yakni menghindari kekebalan tubuh dan menyebar lebih cepat—gejala yang ditimbulkan cenderung lebih ringan.
Ahli epidemiologi Riris Andono menjelaskan, mutasi pada varian ini memang mempersulit antibodi mengenali virus, tapi tidak membuatnya lebih mematikan.
Peneliti dari Monash University Indonesia dan OUCRU, Henry Surendra, juga menegaskan bahwa infeksi varian XBB lebih ringan dibanding varian Delta maupun pra-Delta, dengan risiko kematian lebih rendah.
Pernyataan serupa datang dari epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University Australia. Ia menyebut, varian XBB termasuk XBB.1.5 kini bahkan sudah jarang ditemukan karena telah tergantikan oleh turunan yang lebih baru. Dicky membantah tegas klaim yang menyebut XBB lima kali lebih mematikan dari Delta, dan menegaskan bahwa gejala XBB tetap bisa dideteksi lewat PCR karena virus masih bereplikasi di saluran napas atas.
Ia juga menyebut bahwa gejala seperti nyeri punggung, hilang nafsu makan, dan pneumonia bukan khas varian XBB, melainkan gejala umum COVID-19 yang bisa terjadi pada varian manapun.
BBC mencatat bahwa XBB.1.5 adalah subvarian dari Omicron yang muncul sejak Agustus 2022, dan memang memiliki mutasi yang memudahkannya menyebar. Namun tidak ada bukti ilmiah bahwa varian ini lebih ganas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tak pernah menyatakan XBB sebagai varian yang lebih mematikan dari Delta.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim Omicron XBB lebih mematikan dan sulit terdeteksi adalah keliru. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Catatan
Sumber konten diolah dari cekfakta.com yang terbit pada 2 Juni 2025