Oleh: Anastasya Andriarti
Independen --- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman di Indonesia. Hingga minggu ke-11 tahun 2024, kasus DBD mencapai 35.556 kasus dengan 290 kematian. Bandingkan dengan periode yang sama pada 2023, data Kementerian Kesehatan mencatat 15.886 kasus dengan 118 kematian. Sementara, bila melihat total kasus DBD pada 1 Maret 2024, terdata hampir 16.000 kasus di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan 124 kematian. Artinya, hanya dalam waktu dua pekan, jumlah kasus melonjak lebih dari dua kali lipat, begitupun dengan kasus kematian akibat DBD.
Melonjaknya kasus DBD, diiringi dengan kembali beredarnya hoaks obat DBD. Salah satu yang sering diklaim bisa menyembuhkan DBD adalah jus daun pepaya. Dalam situs cekfakta.com jelas disebutkan tidak benar, jus daun pepaya bisa menyembuhkan DBD.
Resep obat DBD yang beredar lewat media sosial Facebook, mengatasnamakan mantan Rektor IPB periode 2002-2007 Profesor AA Mattjik. Dalam hoaks tersebut disebutkan, racikan jus daun pepaya mentah ini, berkhasiat menyembuhkan DBD. Ahmad Ansori Mattjik, guru besar Departemen Statistika dan Sains Data Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB) semasa hidupnya dikenal sebagai ahli statistik. Wafat 19 Mei 2021, rekam jejak penelitian Prof Mattjik tidak pernah menyinggung terkait kesehatan apalagi soal penyakit tropis DBD.
Hoaks jus daun pepaya sembuhkan DBD banyak ditemukan di media sosial Facebook. Bantahan yang dimuat cekfakta.com 24 Januari 2022, tak menyurutkan hoaks ini kembali beredar di 2024.
Tangkapan layar cekfakta.com, hoaks jus daun pepaya bisa sembuhkan DBD
(https://cekfakta.com/focus/9055)
Maret 2024, hoaks dengan narasi obat DBD kembali wara-wiri di linimasa platform buatan Meta, seiring kembali melonjaknya kasus DBD. Narasi bertajuk “Obat DBD telah ditemukan dapat dibuat sendiri mudah dan murah” masih bisa diakses 25 Maret 2024 di sejumlah feed Facebook. Walau dibagikan sejumlah akun yang berbeda, narasi ‘berbagi’ resep jus daun pepaya ini, persis sama. Dan lagi-lagi mencatut nama almarhum Profesor AA Mattjik, yang dijadikan sumber ahli dalam resep tersebut. Setelah menyebut nama Prof Mattjik, narasi dibuka dengan kisah sukses sumber anonim yang diklaim sembuh dari DBD lantaran jus daun pepaya. Hingga narasi hoaks ini tuntas dituliskan, tidak jelas siapa sumber testimoni kisah ‘sukses’ ini, di mana kejadiannya, kapan kasus ini berlangsung, bagaimana kasus ini terjadi, dst. Khas narasi hoaks yang beredar.
Tangkapan layar laman facebook yang memuat hoaks jus daun pepaya bisa sembuhkan DBD
Selain muncul di media sosial Facebook, narasi hoaks jus daun pepaya sembuhkan DBD, juga dimuat dalam konten media seolah berita berbasis fakta. Artikel yang dimuat di koranmandala.com berjudul “Ramuan Obat DBD dari Prof AA Mattjik Menggunakan Jus Daun Pepaya Mentah”. diunggah Sabtu 16 Maret 2024.
Tangkapan layar laman koranmandala.com yang memuat informasi hoaks jus daun pepaya sembuhkan DBD
Lalu dari mana sumber tulisan yang dimuat di koranmandala.com ini? Bila dicermati, isi tulisan tidak jauh beda dengan narasi yang beredar di Facebook. Namun, di sini nama Prof AA Mattjik tak hanya muncul di dalam tubuh tulisan, namun juga dalam judul. Ini, diduga sebagai strategi untuk membangun kepercayaan pembaca. Apalagi nama Prof Mattjik juga disebut dalam kalimat pertama tubuh tulisan dengan atribusi mantan Rektor IPB menemukan obat yang menyembuhkan DBD. Kalimat pernyataan ini, didukung dengan kalimat kutipan Prof Mattjik. “Mungkin bisa sebagai obat alternatif,” ungkap Prof AA Mattjik dalam siaran pers yang dilansir media sosial, Sabtu 16 Maret 2024. Kalimat ini terasa janggal, mengingat Prof Mattjik berpulang hampir 3 tahun lalu.
Tangkapan layar laman koranmandala.com yang mencatut nama akademisi yang sudah berpulang
Hoaks yang pernah diklarifikasi pada 2022 kembali di debunk pada Maret 2024. Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti kepada Tim Cek Fakta Kompas.com seperti yang termuat dalam laman cekfakta.com menyebutkan narasi obat DBD dari jus daun pepaya mentah itu bukan berasal dari Profesor AA Mattjik. Hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan jus daun pepaya bisa menyembuhkan DBD atau meningkatkan trombosit.
Tangkapan layar laman cekfakta.com yang memuat klarifikasi jus daun pepaya sembuhkan DBD tidak benar
Lalu, mengapa narasi yang sama masih saja berulang, hanya berubah medium dan sumber (akun) penyebarnya? Penyebar hoaks memanfaatkan ketakutan publik akan bahaya DBD yang dapat mengakibatkan nyawa melayang. Siapa tak terpikat jurus instan dan murah untuk sembuhkan DBD? Nah, agar tidak mudah terjebak hoaks daun pepaya sembuhkan DBD, berikut ciri yang harus Anda cermati. Di antaranya:
- Kebanyakan menyebar melalui media sosial Facebook
Konten hoaks jus daun pepaya sembuhkan DBD, lebih banyak beredar melalui media sosial besutan Meta. Konten ini terus didaur ulang, muncul biasanya berbarengan dengan siklus DBD, dari berbagai akun.
- Menyentuh emosi pembaca
Secara umum, warga senang dengan segala sesuatu yang murah dan mudah didapatkan. Dalam hal ini, hoaks resep obat yang disebarkan bahannya mudah didapat dan murah. Narasi ini selalu ditekankan di awal.
- Mencatut nama pakar atau akademisi
Akademisi apalagi yang bergelar profesor masih mendapat tempat khusus di masyarakat. Publik didorong lebih mudah percaya, tanpa mau menelusuri rekam jejak sang sumber, apa benar akademisi dan apa kepakarannya.
- Narasi dibangun dengan kisah sukses
Publik senang mendengar kisah sukses atau testimoni orang lain tentang apapun, termasuk klaim keberhasilan khasiat jus daun pepaya ini. Cerita dengan testimoni semacam ini semakin menenggelamkan skeptisme pembaca.
- Tidak logis
Bila dicermati, ada beberapa hal dalam narasi yang tidak logis. Di antaranya disebutkan pasien sebelumnya mendapat 15 liter transfusi darah. Sementara manusia dewasa berbobot 65-80 kg memiliki darah antara 4,5-5,5 liter.
- Diakhiri dengan Call To Action (CTA)
Narasi hoaks obat DBD ini biasanya diakhiri ajakan untuk melakukan sesuatu seperti menyebarkan konten ini, dengan narasi “Mohon menyebarkan ke grup-grup yang Anda punya”, “Mohon tidak keberatan untuk menshare”, dst.
Cermati sejumlah ciri konten hoaks Jus Daun Pepaya Sembuhkan DBD, agar penyebaran hoaks terkait bisa ditekan. Jangan asal sebar, apalagi untuk informasi terkait kesehatan. Salah-salah, nyawa orang bisa melayang. *
Sumber:
https://cekfakta.com/focus/9055
https://www.facebook.com/mas.moyo1