Independen -- Pokemon Go membius banyak penggemarnya. Dengan metode permainan yang lebih atraktif, permainan yang populer pertama kali tahun 1996-an dengan nama Pokemon ini kembali mencuri perhatian banyak pecinta game. Mereka rela berjalan hingga berpuluh kilo meter untuk melayani tantangan mengikuti evolusi Pokemon.
Pemburu hantu Pokemon menebus hingga daerah-daerah, tidak hanya di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Di Kediri, misalnya, gamers Pokemon Go menjadwalkan berburu bersama di akhir pekan. Kediripedia.com mengabarkan 50 penggemar Pokemon dari Kediri dan sekitarnya sengaja berkumpul disekitar Patung Macan Putih Stadion Brawijaya, Kota Kediri.
Baca Perburuan Pokemon Liar di Stadion Brawijaya Kediri
Sementara itu, mengantisipasi efek kecanduan bermain game ini, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengirimkan surat telegram nomor STR/533/VII/2016 tertanggal 19 Juli 2016. Yang isinya melarang polisi bermain Pokemon Go saat bertugas. Permainan ini dianggap membahayakan. Kapolda Gorontolo pun merespon cepat. Degorontalo mengabarkan kapolda melarang para pemburu berkeliaran di sekitar markas polisi.
Baca Polisi Gorontalo Dilarang Main Pokemon Go Dan Diminta Waspada
Sementara itu di Aceh beredar secara viral di media sosial makna Pokemon dikaitkan dengan agama tertentu. Bahkan Walikota Banda Aceh melarang dan mengharamkan permain ini karena alasan tersebut.
Baca Benarkah Pokemon Artinya ‘Aku Yahudi’?OLOGI