Independen-- Ada banyak cara memberikan ruang tumbuh bagi anak-anak dan berkembang bagi remaja untuk mengenal kondisi lingkungan dan sosial mereka, serta mengembangkan pemahaman perbedaan kultur. Mulai dari mengajak kembali mereka berinteraksi, membangun sebuah cerita pendek dan kemudian dituturkan, mengenal lebih jauh cerita di balik keberadaan sebuah cagar budaya yang ada di sekitar mereka, hingga memahami perbedaan kultur melalui film anak-anak dengan setting latar belakang budaya yang berbeda.
Seperti yang digelar Bentara Budaya Bali. Bulan ini memperingati Hari Anak 23 Juli, Bentara menggelar layar tancap atau Misbar (gerimis bubar, red), yaitu pemutaran film open air Bentara Budaya Bali (BBB) yang berlangsung di Jalan Prof. Ida Bagus Mantra No. 88A, Ketewel, Gianyar. Selama tiga hari berturut-turut pada Jumat-Minggu, Sinema Bentara memutar film dengan tajuk “Kisah Anak Segala Bangsa”.
Sinema-sinema terpilih kali ini berkisah mengenai kehidupan sehari-hari, hingga beragam masalah yang dihadapi oleh anak-anak dari berbagai bangsa dengan latar kultur berbeda. Film-film ini juga pernah diputar di berbagai festival film dan meraih beragam penghargaan.
Film-film tersebut adalah Tembang Pulang (Indonesia, 2011, Koes Yuliadi); Rena Asih (Indonesia, 2014, Lingga G. Permadi); Pünktchen und Anton (Jerman, 1953, Thomas Engel); Life is Beautiful (Italia, 1997, Roberto Benigni); Taare Zameen Par – Like Stars on Earth (India, 2008, Aamir Khan); A Cat in Paris (Prancis, 2010, Jean-Loup Felicioli dan Alain Gagnol).
Baca Bale Bengong Sinema Bentara: Kisah Anak Segala Bangsa
Sedangkan di Kediri, warga membawa anak-anak kembali mengenal lingkungan dan budaya dengan menggelar Festival Kembang Jambu 2. Literasi dari warga untuk warga ini diadakan tiap dua tahun sekali untuk mengenalkan tradisi baca, tulis kepada masyarakat sekitar.
Festival Kembang Jambu 2 diadakan selama tiga hari berturut-turut di Jalan Masjid 429, Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Tepatnya di Taman Baca Masyarakat (TBM) Gelaran Jambu. Tidak hanya membaca ulang buku kumpulan cerpen karya anak-anak muda yang aktif if taman baca ini, peserta festival juga diajak berkunjung ke Candi Tegowangi. Mereka diajak untuk mengenal dan memahami sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit ini. Jaraknya hanya tujuh menit dari Desa Jambu.
Baca Kediripedia Kembang Jambu Dari Warga untuk Warga