Tahun lalu peringatan ini serentak dirayakan di 65 negara . Termasuk di Indonesia yang dilasanakan di 14 daerah, mulai dari kelompok pengamat burung hingga aktivis taman nasional. Di Bali, salah satunya diwakili oleh Minat Profesi Satwa Liar Rothschildi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud), dengan mengambil tempat di Pulau Serangan, Denpasar.
Tahun ini,Hari Migrasi Burung Sedunia bertemakan “… and when the skies falling silent? Stop the illegal killing, taking and trade of migratory birds…” Sebagai bentuk partisipasinya, telah digelar Seminar and Birdwatching the Migration Birds pada 13 Mei 2016 di FKH Unud Denpasar.
Aktivis burung menjelaskan bahwa peringatan Hari Migrasi Burung sangat penting karena jaringan ekologi bagi kelangsungan hidup burung migran. Peringatan ini sekaligus mengingatkan bahwa keseimbangan lingkungan hidup di berbagai belahan dunia tak hanya mempengaruhi siklus hidup burung migran, namun juga keseimbangan alam dan dampaknya bagi manusia.