Merindukan Rumah Aman Bagi Transgender

Independen  --- Para transgender sering kali mengalami diskriminasi berlipat-lipat, baik dari masyarakat maupun dari keluarga sendiri. Mereka menjadi "liyan" atau orang aneh yang patut dihindari. Pengusiran, pemukulan sampai dicabut nyawanya adalah risiko yang dihadapi para transgender di Indonesia. 

Negara yang seharusnya melindungi semua warga negaranya, nampak tidak peduli bahkan aparatnya cenderung diskriminatif. Mulai dari sulitnya mendapatkan KTP, tidak masuk daftar bantuan sosial, lemahnya akses mendapat vaksin, menjadi masalah yang berulang dihadapi para transgender. 

Ruang aman bagi para transgender adalah komunitas mereka sendiri. Beberapa dari transgender mendedikasikan diri untuk menjadi pendamping bagi teman-temannya.  Namun tidak mudah menciptakan ruang aman bagi transgender. Apa yang dihadapi para pendamping transgender ini, khususnya di Jakarta, dapat dibaca pada liputan Konde.co ini; ‘Rumah Bukanlah Rumah Aman bagi Kami!’: Transgender Bergandeng Tangan Pulihkan Trauma

(D02)

kali dilihat