Andreas Nikolaus Wicaksono kembali menggurat puisi-puisinya. Kali ini 2 puisi tentang perempuan yang setia dan tekun dalam mendampingi perjuangan.
PEREMPUAN BERNIQAB
Surabaya, 10 Juni 2018
Aku tahu dia spontan
Mengayun tangannya meraih lenganku
Kala aku roboh
Tiba-tiba dadaku ditembus peluru
Berhambur darah
Matanya terbelalak meradang
Mulutnya menjerit Sang Esa
Hanya kami berada di lorong itu
Perempuan berniqab ini
Aku memang dicari negara
Dilantam tuduh berbahaya
Karena menggalang desa mandiri
Kini kami telah berikat suci
Kasih nafas kami
Kami tak lagi dua tapi satu
Dia setia
Ketika aku di gereja
Dia di sampingku
Menemaniku
Perempuan berniqab ini
***
ROSARIOMU
Surabaya, 12 Juni 2018
Karenamu aku jadi hafal tiap bait Nderek Dewi Maria
Meski lirih kau lantun
Di sela
Daras Salam Maria
Teduh melihatmu
Tiap malam menyulut lilin
Bertelut
Di depan salib kecil
Dan patung Bunda
Itu menguatkan aku
Mawar demi mawar kau rajut
Tiap malam untuk mahkota Bunda
Manik rosariomu berpendar di hatiku kala aku gulana
Wajahmu semakin teduh dibelai cahaya lilin
Tiap butir rosariomu
Menitikkan air mataku
Aku tak sedih bukan gundah
Aku kau belai dalam dekap hangatmu
Aku berusaha setia menunggumu usai
Lalu tiba aku
Tahajud
***
(D002)