Mereka tak mau mengeksploitasi sumber daya perikananannya dengan tidak menangkap secara besar-besaran. Nelayan di Nusa Penida memilih menggunakan alat dan metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Tradisi menangkap ikan di pesisir Nusa Penida banyak jenisnya. Mulai metet, ngecesin, mohboh, pasang bubu, dan memasang geguan nyundih adalah beberapa cara tradisional sederhana menangkap ikan di Nusa Penida.
Contoh pertama seperti yang dilakukan Ketut Desa di Desa Sental Kauh. Dia membuat alat bernama bubu yang digunakan untuk menangkap ikan.
”Dulu semasih muda saya sampai memasang 9 buah bubu. Satu buah bubu bisa mendapatkan ikan 6 Kg dengan berbagai jenis,” I Ketut Desa.
“Biasanya kami jual. Kini hanya satu dua bubu yang bisa kami pasang,” tuturnya.
Itu Ketut Desa ceritakan ketika ditemui di pinggir jalan sedang membuat bubu. Bubu adalah anyaman bambu yang dibuat sedemikian rupa untuk memerangkap ikan.
Ukuran bubu 1,5 x 0,5 meter. Ditenggelamkan di laut, sehari kemudian baru dicek apakah ada ikan yang terperangkap atau tidak.
Lebih lanjut Ketut Desa menceritakan di usia yang sudah lanjut dirinya sudah tidak mampu lagi memasang bubu lagi di laut.