Independen -- Pemerintah Indonesia membuat program Kartu Prakerja sebagai solusi jaring pengaman sosial ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Program ini sejatinya adalah program yang didesain untuk mengurangi angka pengangguran dengan skema pemberian insentif dan pelatihan bagi penerima manfaat.
Namun dengan alasan kondisi covid-19, program ini dipaksakan dilaksanakan menjadi bagian cara pemerintah menangani dampak ekonomi pandemi yang salah satunya munculnya banyak PHK. Tak tanggung-tanggung pemerintah menggelontorkan Rp20 Triliun pada tahun 2020 untuk program ini.
Sampai Maret 2021 penerima kartu prakerja sudah mencapai 2,7 juta penerima manfaat. Dari jumlah yang banyak itu, belum ada evaluasi dari manfaat kartu prakerja. Apakah benar, program ini berdampak dan berguna untuk penerima manfaat?
Jurnalis di Yogyakarta mencoba untuk menjawab pertanyaan itu, namun data tentang evaluasi pelaksanaan program ini tidak tersedia. Karena itu para jurnalis mencari solusi dengan membuat survei sederhana bagi penerima manfaat kartu prakerja. Survei ini dibuat dengan menggunakan google form. Data dari survei ini digunakan untuk menjadi sampel seberapa efektif program kartu prakerja di Yogyakarta.
Langkah pertama
Para jurnalis membuat daftar pertanyaan survei untuk mengukur efektivitas kartu prakerja dari pandangan penerima kartu prakerja. Setidaknya ada 20 pertanyaan isian yang dibuat mulai dari data penerima/responden, pengalaman mendaftar kartu prakerja, hingga dampak dari skill dan penggunaan insentif.
Para jurnalis membuat beberapa pertanyaan yang bersifat terbuka dan pilihan yang wajib diisi oleh responden. Tidak lupa kami mencantumkan keterangan tentang konsen penggunaan data untuk membuat laporan jurnalistik.
Para jurnalis menyebarkan form ini ke media sosial dan ke beberapa serikat pekerja dan buruh di Yogyakarta. Survei ini dibuka selama kurang lebih 2 sampai 3 minggu dan mendapatkan 97 responden dari lima kabupaten/kota di Yogyakarta.
Karena ini survei yang terbuka, maka harus ada verfikasi data dulu sebelum mencari cerita dari data tersebut. Caranya dengan mengecek identitas dan alamat email responden, memastikan bahwa tidak ada responden yang mengisi lebih dari satu kali.
Salah satu caranya dengan menyortir nama sesuai dengan abjad. Dari situ akan terlihat bila ada nama ganda akan berurutan. Selain itu yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa respon benar berdomisi di Yogyakarta, dengan mengecek kolom Domilisi lalu melakukan sortir dengan cara yang sama. Tahapan ini biasanya disebut dengan data cleaning.
Hasil sortir akan terlihat seperti ini
Setelah memastikan tidak ada responden ganda dan domisili semua berada di Yogyakarta, Langkah selanjutnya adalah membaca dan memahami data hasil survei. Di google form untuk membaca data sangat mudah karena sudah disediakan secara otomatis dan teratur berdasarkan pertanyaan.
Misalnya gambar di atas menunjukkan rentang usia dan domisili responden. Dari data ini para jurnalis bisa mulai membaca, memahami dan menganalisis untuk mencari story.
Caranya bisa dimulai dengan melakukan filter jumlah repsonden yang terdaftar sebagai perserta kartu prakerja.
Setelah itu membuat pivot untuk memudahkan analisis. Klik sisipkan lalu klik Pivottable di bagian pojok kanan atas.
Setelah itu klik OK maka akan dibuat halaman baru untuk pivotable.
Salah satu yang bisa dilihat untuk mengukur keberhasilan kartu prakerja ini adalah pertanyaan apakah skill dari pelatihan untuk menghasilkan uang? Cara untuk mengetahui hasil dari pertanyaan ini bisa dilakukan dengan menarik nama bidang di sebelah kanan ke kolom-kolom di bawahnya.
Nama bidang Apakah saat ini Anda menggunakan keterampilan yang Anda peroleh dari pelatihan Kartu Prakerja untuk menghasilkan uang atau penghasilan? ditarik ke kolom baris dan nama bidang Nama ke kolom nilai. Hasilnya akan begini:
Itu artinya dari 96 responden, sebanyak 39 responden menjawab menggunakan skill dari pelatihan kartu prakerja untuk mendapatkan uang, 24 tidak dan 33 tidak menjawab.
Untuk melihat apakah penerima manfaat kartu prakerja memahami materi dari pelatihan dari kartu prakerja, bisa dilakukan dengan menarik nama Apakah Anda menguasai dengan baik materi yang telah diterima dari pelatihan-pelatihan tersebut? ke kolom baris dan nama bidang Nama ke kolom nilai. Hasilnya akan begini:
Dari dua hasil pivotable itu ada dua cerita menarik yang selanjutnya bisa digali lebih dalam dengan melakukan wawancara terhadap responden. Fakta menarik dari dua analisis itu adalah bahwa banyak yang memahami pelatihan dari kartu prakerja dan menggunakan skill tersebut untuk menghasilkan uang.
Setelah membuat story dari wawancara dan data yang tersedia. Untuk Langkah selanjutnya adalah memvisualisasi data dalam laporan. Karena ini menggunakan google form, sebenarnya lebih mudah karena hasil survei dalam bentuk pie chart sudah tersedia dan bisa embedded langsung di website. Klik simbol copy di pojok kanan atas diagram, lalu paste di tulisan atau di website.
Hasilnya seperti ini:
Visualisasi ini paling sederhana dan mudah dipahami pembaca. Namun untuk laporan ini jurnalis di Yogyakarta membuat visualisasi dengan infografik untuk publikasi di website.
Hasil liputan dengan jurnalisme data ini dapat dinikmati di kabarkota.com pada: Mengkaji Ulang Program Kartu Prakerja di DIY
Penulis: Kresna