Independen --- Kasus kekerasan terhadap insan pers di tanah Papua kembali terjadi pada Selasa (5/4/2022). Kejadian ini menimpa dua kontributor INEWS TV di Kabupaten Kepulauan Yapen yakni Andrew Woria dan Mesakh Yoberth Kamarea.
“Dari informasi yang dihimpun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura dari korban dan pihak INEWS TV Jayapura, mereka dikeroyok sekitar 20 orang di Kampung Borai Distrik Yawakukat, Kabupaten Kepulauan Yapen, pukul 11.20 WIT, “kata Lucky Ireeuw , Ketua AJI Jayapura.
Sebelumnya kedua korban dengan kendaraan bermotor dalam perjalanan untuk meliput kegiatan Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans Sanadi di Kampung Waniwon.
Saat melewati Kampung Borai terjadi pemalangan jalan umum karena diduga akibat dampak pertikaian masyarakat Borai dengan masyarakat Kampung Konti. Perjalanan Andrew dan rekannya pun terhenti akibat aksi pemalangan jalan.
Kemudian kedua korban menanyakan masalah tersebut kepada warga setempat yang diduga melakukan pemalangan jalan dan berencana melakukan peliputan di tempat tersebut. Kedua korban pun telah menggunakan tanda pengenal sebagai jurnalis INEWS TV.
Tiba-tiba salah warga seorang memprovokasi massa di lokasi tersebut dengan menyatakan kedua korban adalah bagian dari kelompok yang bertikai dengan masyarakat Kampung Borai.
Massa pun mengeroyok kedua korban hingga dihentikan warga dan pihak kepolisian. Andrew mengalami memar di wajah, terdapat luka dekat mata bagian kanan dan rasa sakit di kepala. Sementara Mesak mengalami luka memar di wajah.
Kamera milik korban pun dirusak para pelaku. memori dalam kamera pun disita warga yang terlibat aksi pengeroyokan kedua korban.
Atas kejadian pengeroyokan ini, AJI Jayapura dan IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Pusat mengeluarkan pernyataan mendesak kepolisian setempat untuk menangkap dan memproses hukum orang-orang yang melakukan kekerasan pada 2 jurnalis tersebut.
“IJTI Pusat sangat menyayangkan Kekerasan pada Wartawan iNEWS di kabupaten Yapen. Insiden itu telah menciderai semangat kemerdekaan pers dan merendahkan profesi jurnalis, “kata Herik Kurniawan, Ketua Umum IJTI.
Sementara itu Ketua AJI Jayapura, Lucky Ireeuw juga meminta masyarakat untuk memahami dan menghargai kerja wartawan di lapangan demi menyampaikan informasi kepada khalayak, sehingga tidak perlu terjadi kekerasan. (D02)