Independen --- Penanganan masalah kekurangan gizi dan stunting menjadi makin ketika terjadi pandemi Covid-19. Seperti yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur, petugas kesehatan terpaksa harus mendatangi dari rumah ke rumah.
Sebelum pandemi, ada ibu yang anaknya menderita stunting dan kekurangan gizi mau berkunjung rutin ke Puskesmas untuk menimbang anaknya sekaligus mendapatkan makanan tambahan agar gizi terjamin. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, ibu-ibu tersebut tidak pernah lagi ke Puskesmas. Alasan utamanya bukan karena takut tertular Covid-19 tetapi si ibu tersebut mesti bekerja karena dampak ekonomi dari Covid-19.
Dampak ekonomi dari Covid-19 membuat banyak keluarga yang memiliki anak atau bayi, tidak lagi memikirkan kecukupan gizi, karena memang uang tidak ada. Hal ini diperparah dengan gagal panen yang melanda pulau Timor, NTT membuat sebagian masyarakat makin termarjinalkan. Ikuti laporan Palce Amalo di link berikut : Lima Ons Lagi, Mykel Bebas Gizi Buruk