Kelompok Berseragam Pemuda Pancasila Merusak Pameran PUSHAM UII

INDEPENDEN, Jakarta – Kelompok yang diduga berasal dari Pemuda Pancasila membubarkan paksa pameran lukisan bertajuk “Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa” di Pusat Studi Hak Asasi Manusia, Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII), Yogyakarta, Senin (08/05). Sedikitnya 20 orang berseragam loreng perpaduan orange dan hitam mencopot paksa seluruh lukisan karya seniman Andreas Iswinarto yang sedang dipamerkan.

Bukan hanya lukisan, barisan oknum berseragam Pemuda Pancasila juga mencopot poster dan print-out puisi-puisi karya aktivis korban penculikan, Wiji Thukul. Setelah mencopot material pameran, mereka menyebut Wiji Thukul sebagai “Komunis”. Akan tetapi tetapi pihak PUSHAM UII membantah dengan mengatakan, Wiji Thukul sebagai seorang penyair.

Setelah cekcok mulut, salah satu kelompok berseragam loreng ini sempat mendorong dan mencekik Andreas Iswinarto. Selain itu, ia juga memukul kepala Guntur Narwaya, peneliti PUSHAM UII. Peristiwa ini disaksikan anggota kepolisian Yogyakarta yang saat itu berada di lokasi.

Dalam keadaan porak-poranda, puluhan orang berseragam Pemuda Pancasila ini meninggalkan lokasi dengan menekankan ancaman: jika kegiatan yang direncanakan mulai 8-11 Mei ini tetap dilanjutkan, maka mereka akan kembali untuk membubarkan, merusak dan membakar material pameran.

Ketua PUSHAM UII, Eko Riyadi mengatakan, peristiwa yang terjadi Senin (08/05) langsung dilaporkan ke kepolisian. Kepolisian, kata dia, sudah melakukan penyelidikan awal dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Jam 9 malam, satu unit tim penyidik sudah melakukan olah TKP. Barang bukti sudah dibawa,” katanya kepada Independen.id, Selasa (09/05).

Eko menambahkan, para pelaku pengrusakan dilaporkan terkait dugaan perampasan dan perbuatan tidak menyenangkan. “Hari ini kita fokus ke laporan Polda. Jadi kita akan hadirkan saksi-saksi untuk BAP (berita acara pemeriksaan-red),” katanya.

Pameran tetap dilanjutkan

PUSHAM UII pun berencana akan melanjutkan pameran sekaligus diskusi bertema “Kebebasan Pers dan Kebebasan Pers di Indonesia”. Rencana kegiatan ini akan berlangsung sesuai jadwal awal yaitu mulai 8-11 Mei 2017.

“Akan tetapi tempatnya tidak semua di PUSHAM UII,” lanjut Eko.

Khusus diskusi bertajuk “Kebebasan Pers dan Kebebasan Pers di Indonesia” yang semula dijadwalkan Senin (08/05) terpaksa ditunda karena peristiwa penyerangan tersebut. Diskusi ini secara umum akan membahas tentang hak kebebasan berekspresi warga masyarakat yang dilindungi oleh negara.

“(diskusi-red) kita agendakan lusa atau besok. Ini diskusi kebebasan pers, ini harus dihormati karena ini bagian dari diskusi akademik,” kata Eko.

M. Irham

kali dilihat