Independen --- Pemakaian masker di masa pandemi Covid-19 membuat sebagian orang disabilitas tuna rungu kesulitan membaca gerak bibir. Hal ini mendorong inovasi masker transparan di Sleman Yogyakarta dan face sheld tertutup 100% di Semarang.
Adalah Dwi Rahayu, ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) yang membuat inovasi masker transparan. Di tengah masker diberi plastik sehingga bibir seseorang tetap terlihat lawan bicara. Sementara itu Budi Laksono, seorang pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, Semarang menciptakan face shield yang tertutup total di wajah tetapi masih biisa ada udara keluar masuk.
Simak liputan Khoirul Muzakki di Derita Teman Tuli di Tengah Pandemi, Kesulitan Berkomunikasi Hingga Bikin Masker Transparan