Negeri Hutumuri, Negeri Jus Pala

 

Oleh : Callycha Tuhumena

INDEPENDEN --  Pala adalah salah satu hasil kebun di Pulau Ambon termasuk di Pulau Seram, Lease dan Pulau Banda. Buah ini bernilai ekonomis tinggi, terutama biji dan bunganya karena dipakai sebagai rempah-rempah  guna menambah rasa pada makanan olahan.

Dulu, kulit buah pala jarang dimanfaatkan, sering dibuang. Ada kalanya kulit pala hanya dipakai untuk membuat manisan, dan rujak. Maklum rasanya cukup sepat.

Namun, belakangan, tak hanya dibuat manisan, kulit buah pala kemudian diolah menjadi minuman segar. Produk ini menjadi sumber penghasilan tambahan bagi ibu-ibu di Maluku. 

Mari kita ke Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon. Di sana ada sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok usaha Hunilai yang sudah 14 tahun memanfaatkan kulit buah pala menjadi jus.  Para ibu ini bahkan mampu menghasilkan 1.000 botol jus pala, dengan harga Rp 8000 perbotol.

 

Jus Pala bisa menjadi obat batuk (Foto oleh : Callycha Tuhumena )
Jus Pala bisa menjadi obat batuk (Foto oleh : Callycha Tuhumena )

Ketua kelompok usaha Hunilai, Yul Thenu menjelaskan kelompok usaha Hunilai  terbentuk pada 2010,  bermula dari kegiatan kunjungan yang dilaksanakan oleh UNIDO-ILO asal pemerintah Jepang melalui proyek Pela gandong .

Proyek ini bertujuan menggerakkan pengelolaan usaha serta pengembangan kewirausahaan.

Pela gandong memiliki arti kerja sama dan persaudaraan. 

Awalnya yang dilibatkan adalah kaum lelakinya. Masalahnya ada asumsi kalau pelatihan berhubungan dengan menanam pohon pala.

"Tetapi saat kegiatan, kami dihubungi karena pelatihannya berkaitan dengan pengolahan minuman pala," kata Yul Thenu saat diwawancarai di Dusun Toisapu, Negeri  Hutumuri beberapa waktu yang lalu.

Menurut Yul Thenu, UNIDO-ILO  bukan hanya memberikan pelatihan pembuatan jus pala, tetapi juga bantuan peralatan pendukung. Selain UNIDO-ILO, juga ada bantuan dari dinas perindustrian dan perdagangan, dinas kehutanan dan perbankan.

Dengan bantuan itu, kelompok usaha Hunilai sudah mempunyai rumah produksi sendiri dengan fasilitas lengkap. Termasuk mesin untuk mengupas kulit buah pala, satu set komputer, dan pencetakan penutup botol. 

"Dari Dinas Kehutanan kami diberikan mesin pengupas kulit pala dan genset dua buah, atribut masak,  penutup botol,dan bantuan lainnya senilai 300.000.000, Rupiah, kemudian sejumlah bantuan kerjasama antara LSM Sehati bersama LSM Mega Constant dari Belanda juga diberikan mesin untuk memasak pala, mesin parut pala, mesin blender, mesin tutup botol," urai Yul Thenu.  

Setiap tahun, dinas perindustrian dan perdagangan memboyong kelompok usaha Hunilai untuk mengikuti pameran, termasuk di Lampung, Surabaya, Jakarta dan Makassar.

Kelompok Hunilai juga mendapat perhatian penuh dari Menteri Pemberdayaan Perempuan  dan Perlindungan Anak periode 2014-2019 Yohana Yembise yang  saat itu memberikan bantuan melalui Disperindag untuk mendirikan rumah produksi.

Prestasi Kelompok Hunilai semakin kinclong dengan memboyong penghargaan  Siddhakarya,  yaitu bentuk penghargaan pemerintah kepada pelaku usaha yang berhasil mempertahankan, bahkan mampu meningkatkan produktivitasnya.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Maluku pada Tahun 2016. 

Sebelum mewabahnya Covid-19, kelompok Hunilai sudah memproduksi lebih dari 1.000 botol, bahkan sudah dipasok ke beberapa toko dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas Ambon. 

"Jus pala Hutumuri juga sering dijadikan welcome drink dalam kegiatan-kegiatan keagamaan ,salah satunya saat Persidangan Klasis Pulau Ambon Timur,"ungkap Yul Thenu. 

Ketua kelompok Hunilai ini menginformasikan sedang mengurus izin MD  (makanan dalam) di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) karena aturan pemerintah yang ketat terkait produk minuman olahan sudah tidak diperbolehkan menggunakan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). 

 "Dulu kami sudah mengantongi izin halal. Namun karena Covid-19 selama tiga tahun kami tidak mengurus perpanjangannya maka sekarang harus diurus lagi, sehingga untuk sementara , produksi Jus Pala dihentikan sementara, sampai izin diterbitkan," ungkapnya.

Jus pala ini dapat dikonsumsi oleh anak usia empat tahun hingga orang dewasa, selain sebagai minuman tradisional dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi flu dan batuk. 

Hanya saja, ketua kelompok Hunilai ini mengaku, selama ini kurang adanya peran pemerintah negeri dalam melihat kelompok usaha kecil dan menengah di Negeri Hutumuri.

 ‘’Sejauh ini kami selalu berkolaborasi dengan pemerintah kota dan dinas-dinas terkait, sehingga  kami tetap mengembangkan kelompok usaha  ini, sebab kami juga tidak bisa sepenuhnya berharap kepada pemerintah negeri,  ungkapnya.

Keluhan Yul Thenu terkait kurangnya perhatian dari Pemerintah Negeri Hutumuri ditanggapi  kepala seksi pemerintahan Negeri Hutumuri, Max Souhuwat,  yang ditemui belum lama ini di kantor Negeri Hutumuri. 

Max  mengatakan,pihaknya berupaya untuk selalu melibatkan UMKM dalam kegiatan-kegiatan pemerintah negeri. 

"Setiap kegiatan Musrembang kami selalu mengundang pelaku-pelaku usaha menengah untuk terlibat dan menyampaikan aspirasinya. Pada prinsipnya kami selalu mendukung setiap pelaku usaha mengengah, jika ada kebutuhan atau permintaan ,kami pun siap membantu.  Saya sedang berupaya agar nantinya pemerintah Negeri menyediakan etalase-etalase untuk menampilkan produk-produk atau karya-karya pelaku-pelaku usaha yang ada negeri Hutumuri, pada kantor Negeri. Sampelnya kita pajang sehingga orang-orang yang berkunjung di negeri hutumuri mengetahui produk-produk apa saja yang ada di negeri ini,’’ terangnya.

Max juga berharap, produk-produk UMKM tersebut harus selalu tersedia di tempat usaha, sehingga ketika ada kunjungan dari instansi terkait, bisa langsung diantarkan ke tempat produksi, apalagi minuman jus pala Hutumuri yang sangat diminati oleh banyak orang. 

"Semoga kedepannya produk-produk UMKM di Hutumuri bisa berkembang bahkan dikenal sampai keluar daerah maupun di manca negara," harap Max. 

 

--

Liputan ini merupakan hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu/Ambon dan Deutsche Welle (DW) Akademie

kali dilihat