Independen -- Riset di Indonesia dianggap masih ketinggalan jauh dari negara-negara lain, bahkan di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dapat dilihat dari prosentase dana anggaran untuk riset. Indonesia mencatat hanya menyediakan anggaran 0,2% dari APBN untuk riset. Bandingkan dengan Singapura yang 31,17%, Malaysia 1.13% dan Thailand 0,39%.
Total dana riset yang dialokasikan pemerintah ada 30,8 triliun. Tetapi....hanya 10,9 triliun yang digunakan murni untuk riset. Sisanya adalah untuk biaya operasional seperti gaji peneliti, staf laboratorium dll.
Jurnalis HarianJogja.com, Bhekti Suryani melakukan liputan sejauh mana riset-riset yang didanai anggaran terbatas itu sampai menjadi manfaat ke masyarakat. Hasilnya mengagetkan, hanya 10% yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sisanya berhenti di publikasi jurnal internasional atau tersimpan di rak perpustakaan. Apa problemnya? Simak liputan dengan klik judul berikut: Sengkarut Pengelolaan Riset di Tanah Air (D02)