Reklamasi Pelabuhan Baru, Pendapatan Nelayan Merosot

Independen -- Proyek-proyek mercusuar seringkali mengabaikan kesejahteraan komunitas lokal. Seperti yang terjadi pada pembangunan Makasar New Port (MNP) atau pelabuhan baru di Makasar. Proyeksinya, pelabuhan ini akan meningkatkan perekonomian, khususnya Indonesia Timur. Namun pembangunan ini merugikan para nelayan di Kepulauan Spermonde, karena merusak lingkungan sehingga penghasilan merosot. 

Demi pembangunan MNP dengan metode reklamasi (seluas 1.428 ha) membutuhkan pasir yang cukup banyak. Kebutuhan pasir kemudian diambil dari Kepulauan Spermonde. Akibatnya ekosistem perairan itu rusak, dan terbukti dengan turunnya pendapatan nelayan. Sebelum terjadi penambangan pasir laut, nelayan dapat mengumpulkan pendapatan 200 ribu sampai 2 juta per hari. Namun setelah penambangan pasir, nelayan hanya dapat mengumpulkan 30 ribu mentoknya 100 ribu. Ini membuktikan bahwa ikan-ikan di perairan tersebut hilang atau berpindah. 

Bagaimana perjuangan para nelayan dan tanggapan para pejabat terhadap kasus penambangan pasir laut di Makasar ini, dapat ditengok di Janji pada nelayan: Akan dilibatkan bila ada revisi perda zonasi

(D02)

kali dilihat